Langkah terakhir dari metode Lean Startup adalah melakukan Business Validation atau Validasi Bisnis. Business Validation dilakukan untuk memastikan bahwa solusi yang dipilih untuk menyelesaikan sebuah permasalahan di masyarakat memang memiliki nilai bisnis yang memungkinkan untuk menghasilkan keuntungan. Jika langkah pertama – Market Validation – dan langkah kedua – Product Validation – sudah dilakukan, maka sekarang waktu yang tepat untuk melakukan business validation.
Validasi Bisnis
#GenerasiPenemu, tahu nggak bagaimana cara melakukan business validation? Cara paling awal adalah membuat business model (model bisnis) yang tepat untuk menentukan masalah dan solusi yang kamu miliki. Business model yang paling baik bagi pembentukan startup adalah business model yang memiliki karakter dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama (sustainable) dan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu (growing), di mana pendapatan bisa dipicu untuk tumbuh secara eksponensial, sedangkan pengeluaran bisa ditekan untuk bergerak secara linear.
Apa sih business model?
Menurut Michael Lewis pada bukunya yang berjudul The New New Thing: A Silicon Valley Story, business model dapat diartikan secara singkat sebagai “rencana untuk menghasilkan uang” pada bisnis yang akan dibangun. Namun, pengertian sebenarnya dari business model tidaklah sesimpel itu, #GenerasiPenemu. Lebih lengkap, business model adalah serangkaian aktivitas yang berhubungan dengan bagaimana bisnis tersebut dapat menghasilkan uang, seperti misalnya mengenal customer dari bisnis kamu, dari mana dan bagaimana produk bisnis kamu diproduksi/dihasilkan, dan seterusnya.
Business Model Canvas
Dewasa ini, ada satu istilah yang cukup populer di kalangan para penggemar industri startup. Istilah itu adalah Business Model Canvas (BMC), atau jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia akan menjadi Kanvas Model Bisnis. BMC adalah salah satu cara yang terkenal untuk melakukan business validation karena banyaknya manfaat yang cukup signifikan untuk bisnis itu sendiri. Menurut Small Business, manfaat dari membuat BMC adalah unggul dari kompetitor, memiliki rencana yang jelas untuk perkembangan bisnis, keberlangsungan finansial yang baik, dan dapat menarik perhatian investor.
Elemen-elemen yang ada pada Business Model Canvas adalah:
- Customer segments
Siapa pelanggan yang bisa menghasilkan pendapatan paling besar? Untuk siapa kamu menciptakan bisnis ini?
- Value propositions
Nilai dari bisnis kamu terletak pada produk/jasa yang dihasilkan, jadi produk/jasa apa yang ada untuk pelanggan?
- Revenue streams
Bagaimana pelanggan akan memberikan imbal balik terhadap produk/jasa yang kamu buat untuk mereka? Dengan cara apa bisnis ini bisa menghasilkan?
- Channels
Bagaimana cara pelanggan mengetahui bisnis kamu? Di mana mereka bisa membeli atau mendapatkan produk/jasa tersebut?
- Customer relationships
Hubungan seperti apa yang diharapkan pelanggan untuk terjalin antara kamu sebagai pemilik bisnis dan mereka? Bagaimana cara menjaga hubungan yang terjalin itu?
- Key activities
Aktivitas apa yang kamu lakukan setiap hari agar produk/jasa dari bisnis kamu bisa sampai kepada pelanggan?
- Key resources
Sumber daya apa saja yang kamu butuhkan agar produk/jasa kamu dapat tersampaikan dengan baik kepada pelanggan?
- Key partners
Partner seperti apa yang kamu butuhkan untuk bisnis kamu? Sumber daya seperti apa yang kamu harapkan untuk dapat dari partner kamu? Dan siapa partner yang paling berperan penting dalam bisnis kamu?
- Cost structure
Biaya apa saja yang dibutuhkan agar bisnis kamu dapat menyampaikan nilai-nilai bisnisnya kepada pelanggan?
Setelah mengetahui elemen-elemen apa saja yang ada pada BMC, kamu juga perlu mengetahui cara yang diperlukan untuk membuat BMC. Berikut adalah langkah-langkahnya.
- Lakukan riset kompetitor
Sebelum membuat BMC untuk startup kamu sendiri, ada baiknya kamu atau tim kamu melakukan riset terlebih dahulu terhadap model bisnis kompetitor. Kamu bisa memulainya dengan memetakan model bisnis kompetitor, dan mengaplikasikannya pada BMC, sehingga kamu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan di industri tersebut dan bukan hanya yang berkaitan dengan bisnis kamu.
- Pilih faktor terpenting bagi startup kamu
Dalam membuat BMC, kamu hanya perlu membuat atau menuliskan faktor-faktor yang memang penting dan sangat krusial bagi startup-mu. Buatlah beberapa jenis yang disesuaikan dengan jangka waktu jalannya startup kamu, sehingga baik kamu ataupun tim dapat memahami dengan jelas apa tujuan yang berusaha untuk diraih selama beberapa waktu ke depan.
- Keterikatan antar bagian
Masing-masing kotak memiliki kaitan dengan kotak lain. Perlu diingat bahwa di setiap value proposition, butuh sebuah customer segment dan sebuah revenue stream. Hubungkan secara perlahan dan jangan terburu-buru, sehingga kamu dapat berpikir dengan jernih mengenai kaitan semua elemen dalam BMC.
- Fokus pada saat ini
Maksud dari fokus pada saat ini adalah jangan sampai kamu membuat BMC yang justru situasinya belum terjadi. Buatlah BMC pada situasi dan keadaan actual yang memang terjadi saat ini, sehingga kamu bisa melihat gambaran jelas mengenai kebutuhan startup kamu.
- Review kembali
Pastikan kembali bahwa semua bagian memang sudah terhubung, dan bahwa untuk sebuah customer segment dibutuhkan sebuah value proposition dan sebuah revenue stream. Untuk mempermudah, pastikan bahwa kotak-kotak di sisi kiri sudah menunjang kotak-kotak di sebelah kanan. Coba ajak tim kamu berdiskusi untuk melihat ada-tidaknya hal yang terlewat dalam BMC startup kamu.
Nah #GenerasiPenemu, itu dia pengertian dan langkah-langkah untuk melakukan business validation. Sebelum mewujudkan #IdeDariKamu menjadi kenyataan lewat startup yang kamu bangun, pastikan kamu telah melakukan business validation terlebih dahulu ya.
Informasi dan pengetahuan seputar dunia startup juga bisa kamu dapatkan jika kamu mengikuti Kompetisi Tahunan Ideanation dan memenangkan perlombaannya. Tidak hanya itu, kamu juga berpotensi mendapatkan hadiah uang tunai jutaan rupiah dan pendanaan hingga miliaran rupiah untuk startup kamu loh. Jangan sampai kelewatan tanggal pendaftarannya ya!