Lean Startup, Cara Baru Mengembangkan Bisnis

#GenerasiPenemu, akhir-akhir ini dalam dunia startup ada istilah baru yang disebut Lean Startup. Tahu nggak, apa itu Lean Startup? Sebelum bergerak lebih jauh ke bagian elemen-elemen dan tahapan-tahapan dalam Lean Startup, ada baiknya kamu memahami dulu pengertian dari Lean Startup.

Lean Startup

Lean Startup adalah sebuah metode pengembangan bisnis startup yang diciptakan oleh Eric Ries berdasarkan pengalamannya bekerja sebagai konsultan, pekerja, dan pengembang startup. Inti dari metode Lean Startup ini adalah pengembangan produk dan bisnis dalam waktu yang singkat dengan tujuan pengujian asumsi. Nantinya, setelah produk dan bisnis berhasil diujicoba, feedback yang didapat dari masyarakat akan digunakan untuk menyempurnakan produk dan bisnis secara lebih cepat dari proses tradisional.

Dalam metode Lean Startup, terdapat tujuh elemen yang dapat membantu menjawab kebutuhan dan kegagalan pengusaha startup merepresentasikan permintaan konsumen. Berikut adalah elemen-elemen tersebut:

1.Minimum Viable Product (MVP)

Minimum Viable Product (MVP) adalah hasil pembuatan dan pengembangan produk sederhana dari bisnis yang sedang dibangun. MVP dibuat berdasarkan ide yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Ketika sudah dikembangan, MVP akan diuji ke masyarakat atau pasar untuk mengetahui apakah produk yang diciptakan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan/keinginan pelanggan atau tidak. Dengan memberikan MVP kepada kelompok kecil masyarakat dari target pasar di berbagai demografi, harapannya MVP dapat memudahkan kamu dan tim dalam memfinalisasikan produk akhir dari bisnis kamu.

2. Continuous Deployment

Jika startup kamu memerlukan penggunaan software dalam proses pengembangannya, maka elemen ini penting untuk dipahami. Mirip dengan continuous delivery, continuous deployment adalah proses penghematan siklus waktu Ketika kode-kode yang ditulis untuk sebuah aplikasi dapat terintegrasi dengan cepat sehingga aplikasi bisa dibangun dan dirilis secara otomatis. 

3. Split Testing

Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, split testing berarti tes terpisah. Istilah ini juga sering dikenal dengan sebutan tes A/B. Definisi dari split testing adalah percobaan atau tes yang ditawarkan kepada pelanggan secara bersamaan dengan produk yang versinya berbeda. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku antar dua kelompok dan mengukur dampak dari setiap versi produknya. 

4. Actionable Metrics

Actionable metrics atau bisa juga disebut matriks operasional adlaah matriks yang dibuat berdasarkan spesialisasi dari bisnis kamu. Dengan adanya matriks operasional ini, kamu dapat memahami informasi apa yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan bisnis dan tindakan selanjutnya. Meski gambaran yang diberikan oleh matriks ini tidak akurat, akan tetapi ada dorongan bisnis yang optimis dalam pengembangan sebuah bisnis.

5. Pivot

Dalam dunia startup, istilah pivot memiliki arti untuk melakukan perubahan strategi untuk mengarahkan bisnis ke situasi yang menguntungkan atau diinginkan. Elemen ini penting untuk diingat ketika ide bisnis yang kamu buat tidak sejalan dengan apa yang kamu pikirkan dan tidak mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat. Jika sudah begini, pivot adalah langkah yang baik untuk dilakukan dan mulai melakukan perbaikan bisnis tanpa harus membuang lebih banyak waktu dan tenaga.

6. Innovation Accounting

Layaknya elemen-elemen lain dalam startup yang selalu dijalankan dengan system, innovation accounting juga merupakan system yang dibentuk untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data tentang terobosan perusahaan dan dana inovasi disruptive. Meski namanya menyebutkan kata accounting, akan tetapi innovation accounting tidak terbatas pada akuntansi itu sendiri. Dalam dunia startup, makna dari innovation accounting diperluas untuk mengukur keseluruhan ekosistem bisnis. Aktivitas yang bisa dijadikan focus dari elemen ini adalah keputusan investasi pada jenis usaha yang berbeda, mengukur keberhasilan suatu proyek, dan menilai dampak dari inovasi bisnis yang berjalan.

7. Build – Measure – Learn

Elemen ini mempertegas tahap perputaran dan percepatan evolusi dalam pengembangan bisnis. Efektif atau tidaknya tim atau bisnis kamu dapat dilihat dalam seberapa cepat proses pembentukan ide atau gagasan (build) hingga menjadi MVP, seberapa efektif produk tersebut dalam target pasar (measure), dan seberapa banyak pelajaran yang berhasil didapat dari ujicoba MVP di masyarakat (learn). Proses ini dapat dilakukan berulang kali sebanyak mungkin dengan alur ide/gagasan -> build/membangun produk -> measure/mengukur efektifitas produk -> learn/belajar dari feedback masyarakat.

Saat kamu sudah memahami elemen-elemen apa yang ada pada metode lean startup ini, selanjutnya kamu perlu memahami tahapan-tahapan apa yang diperlukan dalam menjalankan metode lean startup. Tahapan itu sendiri dibagi ke dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:

1. Market Validation

Market Validation adalah tahapan untuk memastikan bahwa asumsi problem yang kamu definisikan memang benar-benar ada, terjadi pada banyak orang, merupakan problem yang penting dan seterusnya.

2. Product Validation

Product Validation adalah tahapan untuk memastikan bahwa konsep solusi yang dibangun adalah yang paling efektif yang dapat menjawab masalah yang ada pada masyarakat. Ada juga menyebut tahap ini sebagai tahap Penciptaan Minimum Viable Product (MVP).

3. Business Validation

Business Validation untuk memastikan bahwa dari proses penyelesaian masalah dengan solusi berupa produk kamu memang memiliki nilai bisnis. Tahap ini juga bisa mencarikan model bisnis yang paling pas untuk skema masalah-solusi yang sudah valid pada dua tahap sebelumnya.

Penjelasan lebih lengkap mengenai masing-masing tahapan dapat kamu baca di artikel berikutnya ya.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang berusaha untuk membangun startup-nya. Kamu sebagai #GenerasiPenemu juga pasti salah satunya kan? Nah, hal-hal seperti ini lah merupakan hal penting untuk kamu pahami sebelum kamu menjalankan bisnis startup kamu. Untuk ilmu lebih lengkap dalam pengembangan startup, kamu juga bisa loh ikutan Kompetisi Ideanation dan menangkan kesempatan pendanaan hingga miliaran rupiah, juga kesempatan mentoring session oleh para professional dari tim Ideanation. Tunggu apalagi? Yuk ikutan kompetisinya dan bikin #IdeDariKamu menjadi kenyataan!

Share This :
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Rachmad Bagus
Rachmad Bagus
2 years ago

Nice info

trackback

[…] metode Lean Startup, Product Validation atau Validasi Produk disebutkan sebagai langkah kedua dalam menciptakan sebuah […]

trackback

[…] masalah adalah sebuah langkah penting, baik sebelum mulai melakukan langkah-langkah lain dalam metode Lean Startup seperti Market Validation, Product Validation, dan Business Validation, atau sebelum membuat bisnis […]

3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x