Perkembangan internet sangat cepat menyebar keseluruh dunia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia dalam segala bidang seperti keuangan, transportasi, pembelajaran, berbelanja, dll. Hal ini memuculkan berbagai peluang baru dalam mengembangankan perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi seperti startup. Sebuah startup dikembangkan untuk menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat dengan menggunakan bantuan teknologi. Pada dasarnya startup dikembangkan berdasarkan masalah yang dirasakan oleh para userĀ pelanggan.Ā
Sebagai seorang founder startup tentunya kita harus dapat menemukan masalah yang dirasakan oleh pengguna untuk mengembangkan sebuah startup yang benar-benar dapat menyelesaikan masalah yang tepat. Untuk menemenukan sebuah masalah diperlukanĀ metode yang cocok dalam melakukan riset. Terdapat dua buah metode penelitian yang dapat digunakan dalam menemukan masalah yaitu kualitatif dan kuantitaitf.
Riset Data Kualitatif
Pada riset kualitatifĀ data yang diolah bersifat non numerik. Data yang diolah untuk riset kualitatif contohnya adalah opini, komentar, perilaku pengguna, perasaan, ataupun motivasi mereka. Guna dari analisis kualitatif adalah untuk memahami masalahĀ pengguna dari segi perilaku dan pola aktivitas mereka. Hasil data pengumpulan masalah dari riset kualitatif lebih mampu menjelaskan alasan mengapa suatu hal terjadi.Ā
Ada beberapa cara yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu :
- Guerilla testing: ini adalah metode yang paling cepat dan murah dengan cara observasi lapangan, ulasan sketsa kertas atau menggunakan alat online untuk kegunaan jarak jauh.
- Interview: wawancara dengan tujuan untuk menggambarkan interaksi, pikiran dan perasaan mereka dalam kaitannya dengan produk atau layanan atau bahkan lingkungan produk.
- Focus group: partisipan yang dipimpin melalui diskusi dan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang produk atau layanan tertentu.
- Field studies: penelitian yang lebih kepada lingkungan pengguna dan mengamati sambil mencatat atau mengambil foto/video jika memungkinkan.
- In-lab testing: observasi dimana pengguna menyelesaikan tugas tertentu dalam lingkungan yang terkendali. Pengguna sering diminta untuk mendeskripsikan tindakan, pikiran dan perasaan mereka untuk direkam dan nantinya dianalisis.
- Card sorting: biasanya membantu memahami information architecture dan menamakan konvensi dengan baik. Bisa sangat berguna untuk menyortir sejumlah besar konten ke dalam pengelompokan logis untuk pengguna.
Riset Data Kuantitatif
Sedangkan penelitian kuantitatif lebih banyak meneliti hal yang berkaitan dengan angka atau statistic yang bisa digunakan untuk menemukan opini dan juga perilaku pengguna. Beberapa cara diantaranya adalah:
- User surveys: menyebarkan kuisioner dengan format yang terstruktur, menargetkan pengguna spesifik. Hal ini akan berguna untuk pengumpulan data dalam jumlah besar. Salah satu online tool populer untuk membantu penelitiannya adalah Surveymonkey.Ā
- First click testing: pengujian untuk menganalisis apa yang diklik pengguna terlebih dahulu untuk menyelesaikan tugas yang dimaksudkan. Ini dapat dibantu dengan prototype kertas, gambar rangka interaktif ataupun situs web yang sudah ada.
- Eye tracking: mengukur apa yang dilihat oleh pengguna. Ini bisa menjadi tes yang mahal namun ada alternative heatmapping yang lebih murah.
- Heatmapping: pemetaan visual untuk menunjukan bagaimana pengguna mengklik dan juga scroll situs prototype. Online tool yang cukup terkenal dalam metode ini adalah Crazyegg.
- Web analytics: data yang dikumpulkan dari sebuah website ataupun prototype yang terintegrasi, dapat membantu untuk melihat demografi pengguna, tampilan halaman dan juga funnel tentang bagaimana pergerakan pengguna dalam website. Online tool yang cukup terkenal untuk meneliti hal ini adalah Google Analytics.
- A/B testing: membandingkan dua versi laman web untuk melihat yang mana yang lebih bisa digunakan untuk pengguna. Ini merupakan cara untuk menguji penempatan tombol, warna, banner dan juga element di User Interface.
Mencari masalah secara kualitatif dapat dilakukan kapan saja, sementara metode kuantitatif lebih baik dilakukan ketika produk akhirnya sudah jadi. Pasalnya, tujuan dari riset kuantitatif adalah mengevaluasi metrik dan solusi dari produk yang sudah selesai.Data-data tersebut digunakan untuk mengetahui kekurangan produknya.