Pentingnya Validasi Customer Biar Bisnis Nggak Boncos

#GenerasiPenemu, jadi kamu sudah punya startup nih ceritanya? Dengan ide bisnis yang kamu punya, seberapa yakin kamu dengan keberhasilan bisnis kamu? Seyakin apa kamu bahwa orang-orang akan menggunakan produk atau jasa dari bisnis kamu? Untuk lebih meyakinkan diri kamu, kamu perlu melakukan validasi customer, atau biasa disebut sebagai market validation.

Validasi Customer

Apa itu market validation? Secara singkat, market validation berarti proses riset masyarakat atau target customer dari bisnis kamu untuk mengetahui seberapa tertarik dan besar potensi mereka untuk menggunakan produk atau jasa dari bisnis kamu, yang tentunya berkaitan dengan potensi keuntungan bisnis kamu. Market validation penting untuk dilakukan karena dapat mencegah terjadinya kegagalan besar dalam suatu proyek, dan juga untuk memastikan besaran biaya yang diperlukan untuk melakukan pengembangan bisnis.

Market validation perlu dilakukan lebih awal agar kamu dan tim tidak membuang banyak waktu dalam membuat ide bisnis. Jangan sampai, kamu dan tim sudah susah payah membangun bisnis tetapi produk atau jasa bisnis kamu tidak sesuai dengan target customer. Dengan melakukan market validation, kamu dapat memahami bagaimana produk atau jasa dari bisnis kamu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, kamu dan tim juga bisa mengetahui di mana letak kekurangan produk atau jasa dari bisnis kamu menurut pandangan para pembeli atau masyarakat.

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari market validation, kamu pastinya ingin mengetahui tentang cara untuk melakukan market validation, kan? Nah, berikut Langkah-langkah melakukan market validation.

1. Tuliskan hipotesis kamu terhadap bisnis kamu

Maksud dari hipotesis di sini adalah asumsi yang berkaitan dengan pengguna dari produk atau jasa bisnis kamu. Dengan menuliskan asumsi yang ingin kamu ujicobakan terlebih dahulu, kamu dapat melihat nilai apa yang ada pada produk atau jasa bisnis kamu.

Beberapa contoh hipotesis atau asumsi yang mungkin bisa kamu jadikan referensi adalah:

  • Siapa target customer dari bisnis ini?
  • Apa nilai dari bisnis ini?
  • Apa yang membedakan produk atau jasa bisnis ini dengan yang lainnya?
  • Produk atau jasa seperti apa yang dapat memecahkan masalah yang ada di masyarakat?
  • Seperti apa model bisnis dan harga yang sesuai dengan produk atau jasa dari bisnis ini?

2. Perkirakan ukuran pangsa pasar atau target customer

Sebelum melakukan tes di masyarakat terkait ide bisnis kamu, kamu perlu terlebih dahulu memastikan ukuran pasar dari target customer bisnis kamu dan memperkirakan persentase atau jumlah target customer yang berpotensi menggunakan produk atau jasa dari bisnis kamu.

Setelah mendapat gambaran mengenai ukuran pasar dari target customer kamu, kamu perlu memilih asumsi mana yang akan diujicobakan di masyarakat, yang tentunya sesuai dengan produk atau jasa dari bisnis kamu. Asumsi yang kamu dan tim pilih akan berkaitan dengan metode riset yang digunakan dalam tes ini.

3. Temukan dan kumpulkan peserta riset

Salah satu langkah terpenting dalam melakukan validasi customer (market validation) adalah peserta riset yang tergabung. Peserta riset yang melakukan ujicoba dari tes yang kamu lakukan juga tidak boleh sembarangan, karena dapat mempengaruhi hasil riset. Dengan mendapatkan peserta riset yang berhubungan dan sesuai dengan target customer yang sebenarnya, maka kamu dan tim akan mendapat hasil yang realistis.

Kamu bisa mengumpulkan peserta riset dari teman, kenalan, keluarga, media sosial, atau bahkan dari pengguna produk atau jasa bisnis kamu jika ada. Sebelum melakukan riset yang sesungguhnya, tidak ada salahnya kamu mencoba melakukan eksperimen dulu terhadap tesnya.

4. Melaksanakan tes

Riset dan tes yang sesungguhnya sudah siap dilakukan apabila kamu sudah mencapai tahap ini. Ciri-ciri dari kesiapan kamu untuk melakukan validasi customer (market validation) adalah kamu tahu hipotesis atau asumsi yang ingin kamu ujicobakan, kamu telah memilih metode riset yang sesuai, dan kamu telah mengumpulkan peserta riset.

Tes produk atau jasa dari bisnis kamu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Alpha testing, artinya mengumpulkan karyawan internal dari tim kamu untuk melakukan tes tahap akhir terhadap pembuatan produk atau jasa bisnis kamu. Dengan melakukan alpha testing, kamu dapat mempersiapkan produk atau jasa kamu dengan lebih baik lagi untuk diujicobakan kepada pengguna produk atau jasa bisnis kamu yang sesungguhnya.
  • Beta testing, artinya melakukan tes terhadap produk atau jasa bisnis kamu dengan masyarakat umum sebagai peserta tes-nya. Tes ini bertujuan untuk mengetahui masalah spesifik yang mungkin dialami oleh pengguna Ketika menggunakan produk atau jasa bisnis kamu.

5. Review hasil test

Setelah tes berhasil dilakukan dan kamu mendapatkan hasil dari riset tersebut, coba untuk melakukan review terhadap hasilnya. Mendapat respon atau masukan yang buruk bukan berarti bisnis kamu gagal. Respon yang kurang baik dari masyarakat berarti ada yang perlu diperbaiki dari bisnis kamu. Anggap itu sebagai suatu keberhasilan terhadap riset yang kamu lakukan, dan buat perbaikan terhadap produk atau jasa dari bisnis kamu. Ingat untuk selalu mendengar dan menerima masukan dari customer yang sesuai dengan visi dan misi bisnis kamu.

Nah #GenerasiPenemu, langkah-langkah untuk melakukan validasi customer (market validation) seperti di atas terlihat seru dan menantang, kan? Pengetahuan tentang validasi customer yang dibutuhkan untuk membangun startup yang dapat berkembang dengan baik tidak hanya bisa kamu dapatkan di website Ideanation, loh. Ikuti kompetisi Ideanation, menangkan hadiah kesempatan pendanaan untuk startup kamu hingga miliaran rupiah, juga fasilitas mentoring dari berbagai professional di bidangnya. Tunggu apalagi? Yuk, daftar Kompetisi Ideanation dan buat #IdeDariKamu menjadi kenyataan!

Share This :
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x