Startup kamu pernah mengalami pivot? Tindakan ini merupakan suatu perubahan drastis bagi suatu perusahaan, oleh karena itu perlu dipertimbangkan matang-matang.
Untuk melakukan pivot dalam bisnis, perusahaan harus mampu memilih waktu, iklim persaingan industri, preferensi konsumen, dan berbagai hal yang dapat mendongkrak keuntungan. Pada artikel kali ini Ideanation akan mengupas tuntas tentang pivot. Yuk simak!
Pengertian PivotÂ
Dalam suatu bisnis ada yang dinamakan pivot. Pivot adalah adalah perubahan strategi yang dilakukan ketika perusahaan kurang berkembang dan dikhawatirkan tidak bisa bertahan dalam waktu lama. Sehingga pivot bertujuan agar usaha tersebut dapat kembali meraih keuntungan.
Saat sebuah startup melakukan pivot, pada umumnya seorang pengusaha akan seolah-olah memulai usahanya dari awal karena terdapat cukup banyak hal yang diubah. Perubahan ini tentunya dilakukan dengan memperhatikan perubahan industri, persaingan pasar, preferensi konsumen.
Dalam beberapa sektor industri, pivot startup adalah perubahan yang tidak selalu bersifat drastis. Terkadang, aspek-aspek yang diubah hanya berkaitan dengan platform, fitur aplikasi, teknologi, maupun target pasar. Tentunya hal ini dilakukan setelah mendapat feedback dari konsumen atau atas saran pakar di bidangnya.
Kapan Sebuah Startup Harus Melakukan Pivot?
Pivoting memang bisa menjadi penyelamat startup dari kebangkrutan. Tetapi, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Belum ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini. Namun sebagai gambaran, pivot bisa dilakukan jika startup mengalami kondisi berikut ini.
- Â Â Â Â Â Â Â Keadaan keuangan perusahaan memburuk.
- Â Â Â Â Â Â Â Produk kurang diterima baik di pasar.
- Â Â Â Â Â Â Â Performa selalu berada di bawah kompetitor.
- Â Â Â Â Â Â Â Terdapat masalah internal di perusahaan.
- Â Â Â Â Â Â Â Ingin mencoba suatu hal yang baru agar perusahaan lebih berkembang.
Saat perusahaan sudah mengalami beberapa hal seperti yang disebutkan di atas, maka pivot bisa menjadi pilihan untuk dilakukan.
Jenis Strategi Pivot dalam Startup
Market Segment Pivot
Pivot dalam bisnis dilakukan ketika ternyata target konsumen keliru. Lakukan perubahan dengan cara membidik segmen pasar yang baru.
Customer Problem Pivot
Salah satu jenis pivot bisnis adalah strategi mengubah fungsi suatu produk. Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan selera konsumen pada segmen yang sama.
Product Feature Pivot
Kamu juga bisa mengubah fitur suatu produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan demikian, apa yang diproduksi perusahaan mampu menjadi solusi atas masalah penggunanya.
Revenue Model Pivot
Pengaturan ulang terhadap harga suatu produk dalam rangka meningkatkan keuntungan. Biasanya, langkah ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang memberikan subscription atau lisensi atas produknya.
Technology Pivot
Perubahan dalam hal teknologi agar lebih mudah digunakan dan mampu mengatasi permasalahan konsumen.
Product vs Service Pivot
Pivot dalam bisnis juga dapat dilakukan dengan memberikan support service sebagai pendukung produk. Jadi, konsumen akan merasa terbantu apabila mereka menemukan kesulitan dalam menggunakan layanan kamu.
Sales Channel Pivot
Upaya memaksimalkan penjualan dengan mencari langkah distribusi yang tepat, misalnya melalui e-commerce atau partner bisnis.
Tips Melakukan Pivot Dalam Startup
-
Pilih segmentasi pasar yang tepat
Ada beberapa alasan mengapa produk bisa kurang laku. Selain karena produk tidak sesuai keinginan pelanggan, bisa saja produk itu dijual ke pasar yang salah. Jika ada kesalahan dalam pemilihan segmentasi pasar maka tidak perlu mengubah produk. Namun, tinggal mencari tahu segmen pelanggan yang tepat untuk menjual produk tersebut.
-
Ciptakan produk yang lebih baik dari kompetitor
Sebaik apapun pelayanan untuk pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan, tapi jika produk kurang baik pasti tetap akan membuat mereka kecewa. Itulah mengapa dalam proses pivoting sangat diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap produk yang dimilikinya. Jika produk memiliki kualitas yang kurang baik, maka proses pivoting tidak akan berjalan sesuai keinginan.
-
Cari jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi
Sebelum mulai pivot dalam startup tentunya kamu harus tahu apa permasalahan terbesar yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Misalnya masalah utama yang dihadapi adalah produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Maka, perbanyak waktu untuk melakukan riset mengenai apa hal yang mereka inginkan. Kamu harus paham bahwa kebutuhan pelanggan tidak akan selalu sama. Jadi, riset secara berkala perlu dilakukan agar bisa selalu paham dengan apa yang mereka inginkan. Saat kamu bisa selalu tahu seperti apa produk yang diinginkan oleh konsumen, pasti proses pivoting bisa berhasil dan membawa keuntungan bagi perusahaan.
-
Selalu Libatkan Investor
Penting bagi kamu untuk tetap melibatkan investor saat perancangan pivot dalam bisnis, hal ini karena perusahaan tetap membutuhkan dukungan finansial, dan para penanam modal juga berhak tahu mengenai keputusan perusahaan.