Sebagai #GenerasiPenemu yang suka tantangan dan ingin menjadi entrepreneur, inilah saatnya kamu mengetahui tentang jenis-jenis model bisnis. Jika sebelumnya kamu sudah mengetahui tentang Business Model Canvas, maka sekarang kamu perlu tahu jenis-jenis model bisnis apa saja yang akhir-akhir ini populer di kalangan masyarakat, karena dengan mengetahui jenis-jenis model bisnis ini, kamu bisa mempertimbangkan model bisnis apa yang kamu paling kuasai dan paling cocok dengan bisnis yang akan kamu jalani.
Model bisnis sendiri dibagi ke dalam beberapa kategori, di antaranya model bisnis berdasarkan produksinya, fisiknya, sumber pendapatan, strategi harga, strategi produk, kemitraannya, dan lain-lain. Jika berdasarkan produksinya, maka model bisnis yang sesuai adalah manufaktur alias pabrik, distributor, retailer, franchise, dan white label. Jika berdasarkan fisiknya, maka model bisnis yang sesuai adalah bricks and mortar alias bisnis offline, e-Commerce alias membangun website berjualan/bertransaksi untuk bisnis kamu sendiri, bricks and clicks alias bisnis online dan offline, marketplace, dropship, dan afiliasi. Jika berdasarkan sumber pendapatan, maka model bisnis yang sesuai adalah subscription, freemium, dan hidden revenue. Jika berdasarkan strategi harga, maka model bisnis yang sesuai adalah razor blade, reverse razor blade, dan nickel & dime. Jika berdasarkan strategi produk, maka model bisnis yang sesuai adalah blue ocean strategy, renting business, peer-to-peer, dan social entrepreneurship. Terakhir, jika berdasarkan kemitraan, maka model bisnis yang sesuai adalah business to business (B2B), business to customer (B2C), consumer to business (C2B), dan consumer to consumer (C2C).
Sebenarnya masih banyak model bisnis lain, namun kamu cukup memahami jenis-jenis model bisnis yang memang populer dulu, sebelum mulai beranjak untuk memahami jenis-jenis model bisnis lainnya.
Jenis-Jenis Model Bisnis
Lantas, apa saja sih jenis-jenis model bisnis yang populer di kalangan masyarakat? Berikut adalah tujuh jenis model bisnis yang cukup sering digunakan oleh para entrepreneur.
-
   Manufaktur
Manufaktur adalah model bisnis ketika sebuah perusahaan berperan sebagai pabrik atau produsen suatu produk, dan menjualnya kepada customer atau pihak ketiga untuk mendapat keuntungan. Dalam hal ini, manufaktur adalah jenis model bisnis berdasarkan produksinya.
-
   Distributor
Gampangnya, distributor disebut juga sebagai perantara produsen dan konsumen atau satuan bisnis yang lebih kecil yang disebut retailer. Distributor sendiri adalah jenis model bisnis Ketika kamu sebagai entrepreneur tidak memproduksi sendiri produknya, tetapi kamu mengambil dari pabrik/produsen dan kemudian menjualnya lagi untuk mendapat keuntungan. Model bisnis ini adalah jenis model bisnis berdasarkan produksi.
-
   Franchise
Model bisnis ini dikenal dengan sebutan bisnis waralaba dan biasa dilihat pada industri makanan/restoran, namun tidak terbatas hanya pada industri itu saja. Cara kerja franchise adalah perusahaan yang ingin membuka bisnis perlu membayar sejumlah biaya kerjasama pada perusahaan yang awalnya menciptakan/membangun bisnis tersebut. Model bisnis ini cukup mudah diadopsi oleh para entrepreneur pemula karena semua komponen usaha sudah ditentukan dan disediakan oleh franchisor. Dalam hal ini, franchise adalah jenis model bisnis berdasarkan produksinya.
-
   Marketplace
Di era yang serba digital ini, marketplace adalah model bisnis yang mulai populer di abad ke 20. Model bisnis ini mempertemukan penjual dan pembeli pada situs web atau aplikasi yang dihubungkan pada jaringan internet. Beberapa marketplace yang pasti sudah tidak asing di telinga kamu adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan masih banyak lagi. Tidak terbatas hanya pada nama-nama yang sudah populer, marketplace bisa juga berupa website yang kamu bangun untuk bisnis kamu sendiri. Dalam hal ini, marketplace adalah jenis model bisnis berdasarkan fisiknya.
-
   Dropship
Ada banyak cara untuk menjalankan sebuah bisnis, dan tidak semuanya perlu kantor/toko offline (fisik). Dropship adalah model bisnis di mana penjual menjual barang kepada konsumen melalui toko online yang dimiliki, tetapi produk yang dijual didatangkan dari pihak lain. Jadi, penjual sama sekali tidak perlu menyimpan stock produk di kediamannya. Meski begitu, keuntungan atau margin profit yang bisa didapat cenderung kecil. Model bisnis dropship bebas menentukan harga jual produk. Jenis model bisnis ini adalah jenis model bisnis berdasarkan fisiknya.
-
   Subscription
Meski terbilang cukup baru, model bisnis ini sudah banyak digunakan dan diikuti oleh berbagai bisnis startup. Bisnis yang menggunakan model subscription berarti bisnis yang akan mengenakan biaya langganan kepada pelanggan agar pelanggan bisa menggunakan produk/jasa dari bisnis tersebut. Biaya langganannya sendiri bermacam-macam, ada yang per satu bulan, tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun. Subscription adalah jenis model bisnis berdasarkan sumber revenue.
-
   Freemium
Dari namanya saja, sudah tergambar bahwa freemium adalah gabungan dari kata free dan premium, di mana artinya model bisnis ini menggabungan layanan gratis dan premium dalam satu produk. Misalnya saja DropBox atau Google Drive. Di awal penggunaan, semua pelanggan diberikan layanan secara gratis untuk menggunakan ruang penyimpanan hinnga sekian gigabyte (dalam hal ini disebut layanan free), akan tetapi jika ruang penyimpanan yang disediakan sudah habis, maka pelanggan dapat membeli ruang penyimpanan tambahan (dalam hal ini disebut layanan premium). Jenis model bisnis ini adalah jenis model bisnis berdasarkan sumber revenue.
-
   Affiliasi
Serupa namun tak sama dengan dropship, affiliasi atau biasa dikenal dengan affiliate marketing adalah model bisnis yang mengambil keuntungan atau komisi dari penjualan. Bedanya, dalam model bisnis affiliasi, besar keuntungan sudah ditetapkan oleh penjual jika kamu berhasil memasarkan produk orang lain. Harga jual pun tidak bisa diubah-ubah. Model bisnis ini masuk ke dalam kategori model bisnis berdasarkan fisiknya.
-
   Peer-to-peer
Model bisnis ini menemukan pihak yang membutuhkan produk/jasa dengan pihak yang menyediakan melalui satu platform tertentu. Singkatnya, model bisnis ini dapat berjalan karena adanya supply and demand di masyarakat. Bisnis yang menggunakan model bisnis ini adalah GoJek, Grab, Uber, dan AirBnb. Model bisnis ini masuk ke kategori strategi produk.
-
 Hidden revenue
Kamu pasti sudah tidak asing dengan model bisnis ini, karena model bisnis ini menyediakan produk/service secara gratis kepada pelanggan dan meraih keuntungan dari cara lain, seperti iklan misalnya. Bisnis yang sudah menggunakan model bisnis ini adalah YouTube, Facebook, Instagram. Ketiga media sosial tadi justru mendapat pemasukan bagi perusahaannya lewat iklan. Model bisnis seperti ini masuk ke dalam kategori sumber revenue.
Meski ada yang mengatakan jika model bisnis yang baik adalah yang original atau belum ada yang menerapkan sebelumnya, tetapi tidak semua bisnis dapat membuat model bisnisnya sendiri dari nol. Kebanyakan bisnis justru mengikuti model-model bisnis yang sudah ada di pasaran, dan hasilnya pun cukup baik. Model bisnis yang baik bagi para #GenerasiPenemu adalah jenis model bisnis yang dipahami dan dimengerti dengan baik. Jadi, seberapa paham kamu dengan model bisnis kamu?
Untuk lebih memahami hal dan wawasan seputar dunia bisnis, kamu bisa loh mengikuti artikel-artikel terbaru dari Ideanation di www.ideanation.id, dan juga postingan terbaru di Instagram Ideanation @in.ideanation. Ikuti terus dan juga dukung perjalanan para #GenerasiPenemu lainnya yang sedang berada di babak Semifinal Kompetisi Tahunan Ideanation 2021 ya!